Kalau Bukan Bagian Dari Solusi Berarti Bagian Dari Sampah

Akustik Arsitektur

Istilah-istilah pengertian dalam akustika

 Akustik adalah ilmu yg mempelajari tentang suara,bagaimana suara diproduksi/dihasilkan, perambatannya, dan dampaknya,serta mempelajari bagaimana suatu ruang / medium meresponi suara dan karakteristik dari suara itu sendiri. Contoh sebuah kejadian dalam kehidupan sehari-hari yang berhubungan dengan akustik :

1. Suara manusia
2. Suara pesawat terbang
3. Suara sirine ambulans
4. Suara alat music

 Ilmu akustik erat kaitannya dengan suara.Apa yg dimaksud dengan suara? Suara adalah sebuah fenomena turut bergetarnya medium akibat getaran yg terjadi. Di dalam karakteristik sebuah suara terdapat :

A. Frekuensi

 Definisi dari frekuensi adalah banyaknya getaran dalam tiap detik. Untuk menghormati Heinrich Rudolf Hertz maka nama belakang dijadikan sebagai Satuan International ( SI )untuk frekuensi. Apa itu 1Hz ? Banyaknya getaran sebanyak 1 kali dalam 1 detik.1 Hz terdiri dari 1 Gelombang terdiri dari 1 bukit dan 1 lembah.Sama halnya dengan 25Hz artinya banyaknya getaran sebanyak 25 kali dalam 1 detik dan memiliki 25 bukit dan 25 gelombang.Beberapa sumber suara memiliki variasi frekuensi, maksudnya adalah saat sumber suara mengeluarkan bunyi, bunyi yang dihasilkan lebih dari 1 frekuensi.

 Akustik adalah ilmu interdisipliner yang berkaitan dengan studi dari semua gelombang mekanik dalam gas, cairan, dan padatan termasuk getaran, USG, suara, dan infrasonik. Seorang ilmuwan yang bekerja di bidang akustik adalah acoustician sementara seseorang yang bekerja di bidang teknologi akustik dapat disebut seorang insinyur akustik. Penerapan akustik dapat dilihat di hampir semua aspek masyarakat modern dengan yang paling jelas adalah industri audio. Suara akustik dianggap sebagai getaran umumnya yang disebarkan di udara dengan kecepatan 343 m / s (sekitar 1 km setiap 3 detik), atau 1235 km / jam pada kondisi standar temperatur dan tekanan (1 atm dan 20 ° C). Akustika (acoustics) adalah ilmu tentang bunyi. Akustika sering dibagi menjadi akustika ruang (room acoustics) yang menangani bunyi-bunyi yang tak dikehendaki.

B. Aspek Perancangan Dalam akustik alami

Kebisingan merupakan masalah yang juga harus diperhatikan dalam bangunan perkantoran. Hal ini berkaitan dengan kenyamanan penghuni di dalam ruangan/bangunan itu sendiri. Untuk mengatasi kebisingan dari suara kendaraan atau suara mesin pabrik di sekitar bangunan, dapat dilakukan dengan pemberian vegetasi di depan ruang, penteksturan dinding dengan celah-celah yang agak besar agar suara tersebut bisa di netralisir pada celah-celah tersebut.

Bangunan paling atas atau paling jauh dari sumber bunyi, tingkat kebisingannya semakin berkurang dibanding bangunan pada lantai bawah atau yang lebih dekat dengan sumber bunyi. Bunyi yang disebabkan oleh angin sangat berbeda, misalnya pada pagi hari angin turun, sedangkan pada malam hari angin naik. Hal lain yang perlu diperhatikan untuk mengatasi kebisingan dalam perencanaan bangunan adalah bahwa hal tersebut dapat berpengaruh pada bentuk masa atau tatanan massa yang berbeda.

 Arsitektur adalah lingkungan yang diciptakan manusia untuk dirinya dari alam, untuk menciptakan kondisi. yang memungkinkan sikapnya pada kehidupan, untuk menghasilkan suasana yang diinginkan dan memenuhi kebutuhan status. Sedangkan dalam arti luas, lingkungan adalah sebuah ruang tak terbatas tempat berkoloninya berbagai sumber lingkungan itu sendiri. Lingkungan adalah tempat di mana kita tinggal. Segala hal yang kita rasakan dan kita lihat atau kita dengar di sekeliling kita, adalah cakupan luas dari definisi sebuah lingkungan kecil di sisi kita. Dirinya mempunyai hubungan psikis dengan manusia dan huniannya. 

Kenyamanan dalam suatu lingkungan buatan dapat dikelompokkan dalam tiga kelompok utama yakni kenyamanan audio, kenyamanan visual dan kenyamanan termal. Kenyamanan audio dapat dicapai dengan perancangan akustik dan perancangan tata suara dan dimana dalam perancangannya dibutuhkan pertimbangan teknis dan teknologi. Sedangkan kenyamanan visual meliputi interior dan tata cahaya dan multi media.Perancangan akustik ruang ditujukan untuk menghasilkan kondisi akustik optimal di dalam ruangan sesaui dengan fungsi ruangan seperti ruangan auditorium, concert hall, Aula, ruang serba guna (multipurpose room), ruang studio (broadcasting and recording studios), ruang pertemuan (meeting rooms), video conference room, tempat ibadah (church, mosque) dan lain lain.

 Dalam perancangan akustik ruang, terdapat parameter-parameter akustik yang diperlukan. Parameter yang sering digunakan antara lain adalah waktu dengung, distribusi tingkat tekanan suara, initial time delay (ITD), clarity (C80), RASTI, dan sebagainya. Parameter-parameter akustik auditorium harus dapat diatur dan disesuaikan dengan aktifitas dan tujuan pemakaian ruangan. Untuk mencapai kondisi akustik ruang dan tata suara yang optimal dengan seluruh parameter yang telah disebutkan di atas, dibutuhkan perhitungan dan simulasi dengan menggunakan perangkat lunak (software) khusus seperti CATT Acoustic atau EASE sebagai peralatan bantu dalam menentukan material tambahan, bentuk ruang, dan sistem tata suara.

C. Pengetahuan dasar akustik

Dalam perancangan bangunan, arsitek harus memikirkan persyaratan akustik dengan perhatian yang sama seriusnya dengan perhatian yang dicurahkan dalam memikirkan persyaratan lainnya seperti struktur, mekanikal-elektrikal, dan lain-lain. Akustik adalah ilmu interdisipliner yang berhubungan dengan studi dari semua gelombang mekanik dalam gas, cairan, dan padatan termasuk getaran , suara, ultrasound dan infra . Akustika dalah ilmu suara dan berkaitan dengan asal suara baik dalam ruang kosong, atau di pipa dans aluran, atau tertutup/terisolasi. Tugas utama akustik adalah untuk merumuskan hukum-hukum fisika yang mengatur suara ketika menyebar dalam ruang bebas.

Akustik adalah ilmu interdisipliner yang saling berhubungan dengan bidang lain - dengan fisika, teknik mesin dan listrik, kedokteran, psikologi, biologi, arsitektur dan konstruksi bangunan, musik, dll Dalam ilmu akusti sring dipelajari tentang apa itu suara,sumber suara kebisingan suara,serapan suara dll. Perkembangan bisnis sistem tata suara dan juga peranan ilmu akustik untuk menunjang perkembangan rancangan arsitektur dan interior bagi ruangan yang dimanfaat untuk menunjang performansi sistem tata suara, pada saat ini menunjukkan peningkatan yang cukup menggembirakan. Hal ini ditunjukkan dengan bertambah banyaknya kebutuhan akan ruangan ‘home theatre’ baik itu di ibukota maupun di kota-kota besar lainnya. 

Perkembangan perangkat sistem tata suara yang menunjang ‘home theatre’ inipun, menjadi pemicu bagi peningkatan minat dan kebutuhan para pengemar audio khususnya dan masyarakat pada umumnya. Perkembangan budaya ‘karaoke’ pun menambah gairah perkembangan kebutuhan akan ruangan yang memiliki kondisi akustik yang memadai untuk kebutuhan tersebut. Apapun bentuk dan jenis ruangan atau ‘venue’ yang membutuhkan perancangan akustik yang tepat, semestinya memiliki objektif untuk menghasilkan medan suara yang sesuai dengan tujuan dan maksud pemanfaatan ruangan atau ‘venue’ tersebut. Sebelum membicarakan objektif tersebut, perlu kita pahami bersama mekanisme dari terjadinya suara dan juga medan suara di dalam ruangan.

Akustik Ruang terdefinisi sebagai bentuk dan bahan dalam suatu ruangan yang terkait dengan perubahan bunyi atau suara yang terjadi. Akustik sendiri berarti gejala perubahan suara karena sifat pantul benda atau objek pasif dari alam. Akustik ruang sangat berpengaruh dalam reproduksi suara, misalnya dalam gedung rapat akan sangat memengaruhi artikulasi dan kejelasan pembicara. Akustik ruang banyak dikaitkan dengan dua hal mendasar, yaitu : Perubahan suara karena pemantulan dan Gangguan suara ketembusan suara dari ruang lain. Dibutuhkan seorang ahli yang berlandaskan teori perhitungan dan pengalaman lapangan untuk mewujudkan sebuah ruang yang ideal, seperti home theatre, ruangan karaoke, raung rekaman , ruang pertemuan dan sejenisnya termasuk ruang tempat ibadah.

Pengukuran jangkah frekuensi dan besarnya, dapat dilakukan dengan bantuan sebuah RTA (Real Time Analyzer) untuk mengetahui dan menentukan frekuensi pantulan atau ketembusan, sehingga dapat ditentukan jenis material penyerap suara yang digunakan. Sebuah elemen penting dalam sebuah bangunan yang berfungsi adalah akustik bangunan benar. Mencapai tingkat rendah kebisingan latar belakang di kelas, misalnya, akan memastikan bahwa suara guru yang terdengar, suara dari sebuah orkestra akan optimal di sebuah gedung konser dengan akustik yang tepat. Studi sistematis akustik ruangan dimulai pada akhir abad kesembilan belas, dan akibatnya pemahaman ilmiah bangunan desain akustik hampir seluruhnya merupakan fenomena abad kedua puluh. Sarana untuk mencapai tingkat kebisingan yang rendah dalam bangunan dikembangkan selama abad kedua puluh.

Salah satu perbedaan terbesar antara auditorium lama dan baru adalah tingkat kebisingan yang rendah dicapai dalam yang dibangun sejak abad pertengahan kedua puluh. Kebisingan dari sumber eksternal dapat memasuki ruangan melalui jalur getaran (structureborne transmisi) atau bisa langsung masuk ke gedung melalui dinding yang berdekatan (penularan melalui udara). Permasalahan kebisingan menjadi halyang biasa diindonesia, tingkat kebisingandi Negara ini merupakan kebisingan yang semakin parah setiap tahunnya.
 

ELEMEN-ELEMEN ARSITEKTUR



ELEMEN-ELEMEN ARSITEKTUR

1. TITIK
Pengertian Titik adalah : Awal dan akhir dari sebuah garis; Menunjukkan posisi dalam sebuah ruang; Merupakan pusat perhatian; Titik tidak memiliki panjang, lebar, luas, atau pealaman.

2. GARIS
Garis adalah sebuah titik yang diperpanjang, yang memiliki panjang, tapi tidak  memiliki lebar dan tinggi.
Elemen garis di bagi 2 yaitu :
Elemen linear vertical.
Contohnyan : Kolom, Tiang, Menara dll.
Elemen linear Horizontal.
Contohnyan : denah.

3. BIDANG
Bidang adalah Sebuah garis yang diteruskan kearah yang berbeda dari arah asalnya . sebuah bidang memiliki panjang dan lebar tapi tidak memiliki tinggi.

4. RUANG
Ruang adalah Gabungan dari beberapa bidang.
Unsur pembentuk ruang yaitu :
Harus ada pembatas.
Harus ada benda/manusia.

5. BENTUK
Bentuk adalah Karakteristik pengenal volume yang utama. Bentuk juga adalah cirri utama yang menunjukkan suatu volume, hal ini ditentukan oleh volume, wujud, dan hubungan antara bidang – bidang yang menggambarkan batas – batas. Secara konseptual volume mempunyai 3 dimensi yaitu panjang, lebar dan tinggi.

6. TEKSTUR
Tekstur adalah Gambaran mengenai sifat permukaan suatu benda yang dapat menimbulkan kesan – kesan tertentu seperti kasar, halus licin, mengkilat dan buram.

7. WARNA
Warna adalah Intensitas dan nilai pada permukaan bentuk.
Fungsi utama warna dalam karya perancangan adalah ;
Meningkatkan kwalitas atau member nilai tambah
Sebagai media komunikasi yang memiliki makna untuk penyalur kesan dan informasi.
Untuk menutupi kelemahan atau kekurangan suatu permukaan bentuk atau benda yang di anggap kurang menarik.

PRINSIP – PRINSIP PERANCANGAN

1. Kesatuan/Unity
Kesatuan adalah usaha untuk mencari kesamaan dari sifat unsur – unsur estetika.

2. Keseimbangan
Keseimbangan adalah kualitas yang terdapat dalam setiap objek dimana daya tarik visual kedua bagian masing – masing sisi pusat keseimbangan atau pusat perhatian adalah sama.

3. Irama
Irama adalah Pengulangan simetris elemen – elemen yang mempunyai hubungan yang dapat dikenal.Dalam arsitektur pengulangan dalam visual bangunan seperti irama garis, volume interior, terang gelap, perbedaan warna, bukaan – bukaan, tiang atau kolom.

4. Skala
Skala adalah Kualitas yang membuat sebuah bangunan terlihat besarnya benar atau tepat.
Skala di bagi 3 yaitu ;
Skala alamiah : Merupakan ekspresi dimensi yang sesungguhnya mengukur keadaan normalnya.
Skaa Heroik : Usaha untuk membuat bangunan terlihat menjadi besar sehingga manusia terasa kecil.
 Skala Intim : Usaha untuk mendapatkan bangunan atau ruangannya kelihatan lebih kecil dari bangunan sesungguhnya

5. Proporsi
Proporsi adalah Kondisi yang membandingkan hubungan antara beberapa bagian dari suatu objek terhadap bagian yang lain yang terdapat dalam suatu bangunan yang utuh.