Bentuk kota adalah pola atau wujud yang
terbangun dari sebaran kawasan non pertanian/perkotaan (atau disebut sebagai
kawasan terbangun).
Ø
Bentuk
kota dipengaruhi oleh beberapa hal, yaitu:
Ø
Pola
jaringan jalan
Ø
Daya
dukung lahan
Ø
Sebaran
sumberdaya alam
Ø
Kebijakan
pemerintah
Ø
Branch
(1995) mengemukakan enam pola perkembangan fisik kota, secara skematis dapat
digambarkan sebagai berikut:
1. Linear
2. Spreadsheet/Grid
3. Star/Bintang
4. Sporadis
5. Ring
Berdasarkan pada kenampakan morfologi kota
serta jenis penjalaran areal kota
yang ada, menurut Hudson dalam Yunus (1994)
mengemukakan beberapa model
bentuk kota, yaitu sebagai berikut :
a) Bentuk satelit dan
pusat-pusat baru. Bentuk ini menggambarkan kota utama yang ada dengan kota-kota
kecil di sekitarnya terjalin sedemikian rupa, sehingga pertalian
fungsional lebih efektif dan lebih efisien.
b) Bentuk stellar atau
radial. Bentuk kota ini untuk kota yang perkembangan kotanya didominasi oleh
”ribbon development”.
c) Bentuk cincin, terdiri
dari beberapa kota yang berkembang di sepanjang jalan utama yang melingkar.
d) Bentuk linier
bermanik, pertumbuhan areal-areal kota hanya terbatas di sepanjang jalan utama
dan pola umumnya linier. Pada pola ini ada kesempatan untuk berkembang ke arah
samping tanpa kendala fisikal.
e) Bentuk inti/kompak,
merupakan bentuk perkembangan areal kota yang biasanya didominasi oleh
perkembangan vertikal.
f) Bentuk
memencar, merupakan bentuk dengan kesatuan morfologi yang besar dan kompak
dengan beberapa ”urban centers”, namun masing-masing pusat mempunyai grup
fungsi-fungsi yang khusus dan berbeda satu sama lain.
Fisik suatu kota, menurut Hagget (1970) dapat mengacu pada teori difusi atau teori penyebaran/penjalaran. Model-model tersebut adalah model difusi ekspansi dan model difusi relokasi, dengan penjelasan berikut ini :
1) Model
difusi ekspansi (expansion diffusion) adalah suatu proses penyebaran informasi, material dan sebagainya yang menjalar melalui suatu populasi dari suatu daerah ke daerah lain. Dalam proses difusi ekspansi ini informasi atau material yang didifusikan tetap ada dan kadang-kadang menjadi lebih intensif di tempat asalnya. Salah satu contoh proses difusi ekspansi adalah terjadinya pertambahan jumlah penduduk dalam kurun waktu tertentu yang dibedakan dalam dua periode waktu. Dengan demikian dalam ekspansi ruang terdapat pertumbuhan jumlah penduduk, material dan ruang hunian baru.
2) Model
difusi yang lainnya adalah difusi relokasi (relocation diffusion) adalah suatu proses yang penyebaran keruangan, yaitu informasi atau material yang didifusikan meninggalkan daerah asal dan berpindah ke daerah yang baru.
Faktor-Faktor Penyebab Perkembangan Kota
Menurut Sujarto (1989) faktor-faktor perkembangan dan pertumbuhan yang bekerja pada suatu kota dapat mengembangkan dan menumbuhkan kota pada suatu arah tertentu. Ada tiga faktor utama yang sangat menentukan pola perkembangan dan pertumbuhan kota :
a) Faktor manusia, yaitu menyangkut segi-segi perkembangan penduduk kota baik karena kelahiran maupun karena migrasi ke kota. Segi-segi perkembangan tenaga kerja, perkembangan status sosial dan perkembangan kemampuan pengetahuan dan teknologi.
b) Faktor kegiatan manusia, yaitu menyangkut segi-segi kegiatan kerja, kegiatan fungsional, kegiatan perekonomian kota dan kegiatan hubungan regional yang lebih luas.
c) Faktor pola pergerakan, yaitu sebagai akibat dari perkembangan yang disebabkan oleh kedua faktor perkembangan penduduk yang disertai dengan perkembangan fungsi kegiatannya akan menuntut pola perhubungan antara pusat-pusat kegiatan tersebut.
Via Cut Azmah Fithri
0 komentar:
Post a Comment